Bangkitnya Industri Pesawat Indonesia
? Industri Komponen Pesawat Dikembangkan ? N219 [PTDI]
Industri komponen pesawat dalam negeri terus dikembangkan seiring tumbuhnya industri kedirgantaraan nasional.
Para pelaku usaha juga berkomitmen meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga 60%. Ketua Indonesia Aircraft and Component Manufacturer Association (Inacom) Andi Alisyahbana mengatakan, saat ini terdapat 31 anggota asosiasi yang sedang fokus mengembangkan komponen dalam pesawat untuk memenuhi kebutuhan industri. Menurut Andi, anggota Inacom seperti PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sudah bisa membangun struktur pesawat.
Ada juga perusahaan yang sudah bisa membuat interior pesawat meski belum semua bagian. �Ini masih perjuangan. Kami akan mengikuti semua peraturan yang ada seperti soal bea masuk dan lainnya kalau kami membutuhkan material dari luar negeri,� kata Andi di Jakarta kemarin. Andi menambahkan, Indonesia mempunyai banyak tenaga kerja terampil yang bisa memberikan nilai jasa di industri komponen pesawat terbang. Pada industri komponen pesawat terbang, nilai jasanya sangat tinggi. Dia mencontohkan, sebuah baut saja memiliki nilai jasa keahlian pelaku, bukan hanya dari sisi materialnya.
�Jadi, kami yakin sekali dengan komponen kedirgantaraan buatan dalam negeri, pasti harganya akan kompetitif,� ujarnya. Andi menambahkan, ada beberapa anggota Inacom yang khusus membangun komponen pesawat N-219. Mereka, kata Andi, masih terus melalui tahapan-tahapan kualifikasi sampai pesawat tersebut mendapatkan sertifikasi pada 2017 mendatang.
�Kami targetkan kandungan dalam lokalnya mencapai 60%,� ujarnya. Sementara, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, Elektronik Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, pemerintah mendukung upaya Inacom untuk mengembalikan kemampuan teknologi kedirgantaraan nasional. Dukungan tersebut diwujudkan melalui rencana pembentukan Aerospace Design Center di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang ditujukan sebagai sarana pusat desain pesawat udara beserta komponennya.
�Selain itu, pusat studi itu juga membuat kajian terhadap peluang terbentuknya Kawasan Industri Kedirgantaraan yang bisa diwujudkan di Kawasan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati,� ujarnya. Putu berharap, ada dukungan terhadap upaya Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) dalam setiap pengadaan pesawat yang dilakukan oleh pemerintah.
�Untuk pesawat-pesawat tertentu, yang industri dalam negeri belum mampu membuatnya, maka pembelian terhadap pesawat luar negeri tersebut harus diikuti upaya meningkatkan kualitas industri kedirgantaraan nasional,� sarannya. Saat ini pemerintah sedang membangun purwarupa pesawat N219 yang pelaksanaan roll out -nya telah dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2015. Rencananya, pada Mei mendatang pesawat tersebut akan melakukan first flight.
Selanjutnya pemerintah akan mengembangkan pesawat N245 berkapasitas 50 orang, N270 dengan kapasitas 70 orang, serta pesawat tempur lfx. Pemerintah juga mendukung pengembangan pesawat R-80 yang saat ini dikembangkan oleh PT Regio Aviasi Industri.
Industri komponen pesawat dalam negeri terus dikembangkan seiring tumbuhnya industri kedirgantaraan nasional.
Para pelaku usaha juga berkomitmen meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga 60%. Ketua Indonesia Aircraft and Component Manufacturer Association (Inacom) Andi Alisyahbana mengatakan, saat ini terdapat 31 anggota asosiasi yang sedang fokus mengembangkan komponen dalam pesawat untuk memenuhi kebutuhan industri. Menurut Andi, anggota Inacom seperti PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sudah bisa membangun struktur pesawat.
Ada juga perusahaan yang sudah bisa membuat interior pesawat meski belum semua bagian. �Ini masih perjuangan. Kami akan mengikuti semua peraturan yang ada seperti soal bea masuk dan lainnya kalau kami membutuhkan material dari luar negeri,� kata Andi di Jakarta kemarin. Andi menambahkan, Indonesia mempunyai banyak tenaga kerja terampil yang bisa memberikan nilai jasa di industri komponen pesawat terbang. Pada industri komponen pesawat terbang, nilai jasanya sangat tinggi. Dia mencontohkan, sebuah baut saja memiliki nilai jasa keahlian pelaku, bukan hanya dari sisi materialnya.
�Jadi, kami yakin sekali dengan komponen kedirgantaraan buatan dalam negeri, pasti harganya akan kompetitif,� ujarnya. Andi menambahkan, ada beberapa anggota Inacom yang khusus membangun komponen pesawat N-219. Mereka, kata Andi, masih terus melalui tahapan-tahapan kualifikasi sampai pesawat tersebut mendapatkan sertifikasi pada 2017 mendatang.
�Kami targetkan kandungan dalam lokalnya mencapai 60%,� ujarnya. Sementara, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, Elektronik Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, pemerintah mendukung upaya Inacom untuk mengembalikan kemampuan teknologi kedirgantaraan nasional. Dukungan tersebut diwujudkan melalui rencana pembentukan Aerospace Design Center di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang ditujukan sebagai sarana pusat desain pesawat udara beserta komponennya.
�Selain itu, pusat studi itu juga membuat kajian terhadap peluang terbentuknya Kawasan Industri Kedirgantaraan yang bisa diwujudkan di Kawasan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati,� ujarnya. Putu berharap, ada dukungan terhadap upaya Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) dalam setiap pengadaan pesawat yang dilakukan oleh pemerintah.
�Untuk pesawat-pesawat tertentu, yang industri dalam negeri belum mampu membuatnya, maka pembelian terhadap pesawat luar negeri tersebut harus diikuti upaya meningkatkan kualitas industri kedirgantaraan nasional,� sarannya. Saat ini pemerintah sedang membangun purwarupa pesawat N219 yang pelaksanaan roll out -nya telah dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2015. Rencananya, pada Mei mendatang pesawat tersebut akan melakukan first flight.
Selanjutnya pemerintah akan mengembangkan pesawat N245 berkapasitas 50 orang, N270 dengan kapasitas 70 orang, serta pesawat tempur lfx. Pemerintah juga mendukung pengembangan pesawat R-80 yang saat ini dikembangkan oleh PT Regio Aviasi Industri.
Bangkitnya Industri Pesawat Indonesia
Reviewed by Unknown
on
12:00:00 AM
Rating: